Sikap adalah kondisi mental yang kompleks yang melibatkan keyakinan dan
perasaan, serta disposisi untuk bertindak dengan cara tertentu. Konsep sikap
sebenarnya pertama kali diangkat ke dalam bahasan ilmu sosial pertama kali oleh
Thomas, sosiolog yang banyak menelaah kehidupan dan perubahan sosial, yang
menulis buku Polish Peasant in Europe and America: Monograph of an Immigrant
Group yang merupakan hasil riset yang dilakukannya bersama Znanieck. Dalam
buku tersebut, Thomas dan Znaniecki membahas informasi sosiologi dari kedua
sudut individualistik dan subjektivistik.
Sikap
seseorang ditentukan oleh kepuasan yang dirasakan sesuai harapannya. Sikap
(attitudes) konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan
konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan (believe) dan
perilaku (behavior). Menurut tricomponent attitude model (schiffman dan
kanuk, 1994; dan Engel, blackwell dan Minardi ,1993) sikap terdiri atas tiga
komponen, yaitu:
1. Kognitif adalah
pengetahuan dan persepsi konsumen, yang diperoleh melalui pengalaman dengan
suatu obyek-sikap dan informasi dari berbagai sumber. Pengetahuan dan persepsi
tersebut biasanya berbentuk kepercayaan (believe), artinya konsumen mempercayai
bahwa suatu obyek sikap memiliki beberapa atribut dan perilaku yang spesifik
mengarahkan kepada hasil yang spesifik.
2. Komponen afektif
menggambarkan perasaan dan emosi seseorang terhadap suatu produk atau merek.
Perasaan tersebut merupakan evaluasi menyeluruh terhadap objek sikap. Afektif
mengungkapkan penilaian konsumen kepada suatu produk apakah baik atau buruk,
“disukai” atau “tidak disukai”.
3. Komponen konatif adalah
komponen yang menggambarkan kecenderungan dari seseorang untuk melakukan
tindakan tertentu yang berkaitan dengan objek sikap (produk atau merek
tertentu). Komponen konatif dalam riset konsumen biasanya mengungkapkan
keinginan membeli dari seseorang konsumen (intention to buy).
Motivasi
menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok
pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan tindakan.
Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat
diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
Proses
motivasi:
1. Tujuan
Perusahaan
harus bisa menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian
konsumen dimotivasi ke arah itu.
2. Mengetahui kepentingan
Perusahaan
harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan
perusahaan semata.
3. Komunikasi efektif
Melakukan
komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa
yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
4. Integrasi tujuan
Proses
motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan
konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar.
Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua
kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu penting adanya.
5. Fasilitas
Perusahaan
memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan.
http://alitinanti.blogspot.com/2011/12/perilaku-konsumen-sikap-motivasi-dan.html
http://akuntansi-manajemen2.blogspot.com/2011/07/tiga-komponen-sikap.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar