KEPRIBADIAN NILAI
Secara umum pengertian kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya (Depkes, 1992).
Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya
atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat
dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan yang kita
terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil kita
dan juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut
kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang
bersifat psikologis, kejiwaan dan juga yang bersifat fisik. Kepribadian
yang terbentuk dari keluarga seperti seorang anak yang memiliki sifat dermawan
dan baik hati karena anak tersebut selalu diajarkan oleh orangtuanya untuk
selalu membantu sesama tanpa mengenal status sosial atau seseorang yang menjadi
berandal karena keluarganya yang kurang memberi perhatian sehingga anak tersebut
menjadi pemberontak. Kepribadian juga terbentuk dari lingkunga hidup, seperti
seorang anak yang awalnya penurut dan rajin beribadah tiba-tiba berubah menjadi
anak yang pembangkak dan enggan untuk beribadah karena memiliki teman-teman
yang suka mencari masalah sehingga mempengaruhi kepribadian anak tersebut. Dan
dalam hal ini peran keluarga merupakan hal yang penting dalam membentuk atau
mengontrol kepribadian seseorang.
Nilai memainkan peranan yang sangat penting
dalam kehidupan bermasyarakat karena nilai sendiri merupakan ukuran mengenai
baik dan buruk, benar dan salah, pantas dan tak pantas. Nilai sangat
mencerminkan suatu kualitas pilihan dalam tindakan dalam hal apapun termasuk
melakukan pembelian.
Menurut saya kepribadian nilai merupakan
watak,sifat,ciri,dan kebiasaan seorang individu dalam memberi ukuran baik atau
buruk terhadap sesuatu yang terjadi didalam kehidupan sehari-hari. Dalam
perilaku konsumen yang sedang kita pelajari,kepribadian nilai seseorang
berpengaruhi terhadap sifat konsumtif seseorang. Hal ini terjadi karena setiap
konsumen akan selalu mengukur baik buruknya,pantas atau tidak pantasnya produk
tersebut bagi konsumen tersebut. Contohnya ada 2 konsumen yang memiliki
kepribadian yang berbeda,konsumen A yang memiliki kepribadian yang bijaksana
dan tenang akan membeli suatu produk sesuai dengan yang dibutuhkan,konsumen
tersebut tidak akan tergesa-gesa dalam memilih atau memutuskan apa yang akan
dia beli, konsumen tersebut akan mempertimbangkan lebih teliti apakah barang
yang akan dibeli berguna untuknya nanti atau malah akan merugikannya. Sedangkan
konsumen B yang memiliki kepribadian yang ceroboh dan memiliki emosi yang labil
tidak memikirkan apa yang dibeli itu akan memberi pengaruhi yang baik atau
buruk terhadap dirinya,konsumen B lebih cenderung membeli barang sesuka hatinya
sehingga saat dimengetahui barang tersebut ternyata merugikannya dia akan
merasa menyesal.
GAYA HIDUP
Pengertian “gaya hidup” menurut KBBI adalah
pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di dalam masyarakat.
Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang mengatur kehidupan pribadinya, kehidupan
masyarakat, perilaku di depan umum, dan upaya membedakan statusnya dari orang
lain melalui lambang-lambang sosial. Gaya hidup atau life style dapat diartikan
juga sebagai segala sesuatu yang memiliki karakteristik, kekhususan, dan tata
cara dalam kehidupan suatu masyarakat tertentu.
Gaya hidup dapat dipahami sebagai
sebuah karakteristik seseorang secara kasatmata, yang menandai sistem
nilai, serta sikap terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Menurut Piliang
(1998: 208), Gaya hidup merupakan kombinasi dan totalitas cara, tata,
kebiasaan, pilihan, serta objek-objek yang mendukungnya, dalam pelaksanaannya
dilandasi oleh sistem nilai atau sistem kepercayaan tertentu.
Kita bisa menilai seseorang dengan cara
melihat gaya hidup orang tersebut. Itulah mengapa bagian departemen marketing
sebuah produk selalu melakukan pengamatan terhadap gaya hidup seseorang yang
menjadi target pasarnya untuk bisa mendapatkan hasil penjualan yang maksimal.
Karena memang melalui gaya hidup lah seseorang bisa dengan tanpa sadar
memperlihatkan kepada khalayak siapa diri mereka sebenarnya.
Gaya hidup seseorang merupakan faktor yang
menentukkan apa saja yang dia butuhkan dalam menjalankan kediupan sehari-hari.
Gaya hidup merupakan pola tingkah laku seseorang dalam menunjukkan kelas
sosialnya. Status sosial merupakan hal yang paling penting dalam mempengaruhi
gaya hidup seseorang.
Status sosial dijaman modern ini merupakan
hal yang dianggap sangat penting bagi beberapa golongan masyarakat. Tanpa
status sosial seseorang akan dipandang rendah oleh golongan yang sangat
menanggap penting status sosial tersebut. Mengukur status sosial seseorang
dapat dilihat dari
- Jabatan, seseorang yang memiliki jabatan sebagai Direktur akan mempunya gaha hidup yang tinggi sesuatu yang sesuai dengan status sosial yang dimiliki,seperti membeli mobil mewah,rumah yang mewah,berlibur ke luar negri. Sedangkan sesorang yang hanya memiliki jabatan sebagai office boy untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja mungkin akan sulit,dia akan berusaha untuk membeli sesuatu yang memang penting untuk menjalankan hidupnya bukan untuk bersenang-senang.
- Kekayaan, seseorang yang memiliki kekayan yang berlimpah akan menggunakan hartanya untuk membeli sesuatu yang menunjukkan status sosial,dan sebagaian besar seseorang yang memiliki kekayaan akan jauh lebih konsumtif dibanding seseorang yang hidup sederhana atau bahkan kekurangan.
- Keturunan, seseorang yang memiliki keturunan bangsawan atau ningrat akan memiliki gaya hidup yang sangat tinggi,mereka akan menjaga kebangswanan mereka dengan menjalankan hidup yang penuh kemewahan. Seorang bangsawan memiliki kekayaan yang sangat besar sehingga mereka akan jauh lebih konsumtif dibandingkan dengan seseorang yang memiliki keturunan dari rakyat biasa.
- Agama, seseorang yang memiliki ketaatan terhadap agamanya akan menjalankan gaya hidup yang biasa atau tidak terlalu mencolok. Karena dalam agama sesuatu yang berlebihan merupakan hal yang tidak baik untuk dilakukan,sehingga seseorang yang memiliki ketaat yang tinggi terhadap agama tidak terlalu konsumtif dalam membeli sesuatu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kepribadian
nilai dan gaya hidup merupakan aspek yang sangat mempengaruhi perilaku konsumen
dalam proses pembelian. Dengan kepribadian yang bersahaja dan gaya hidup yang
sederhana akan lebih baik dilakukan oleh seorang konsumen agar terhindar dari
sesuatu yang merugikan dirinya sendiri,dan akan membuat kita menjadi konsumen
yang lebih bijaksana dalam mengambil keputusan pembelian sehingga hidup kita
akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar